Sabtu, 18 April 2015

Comperative and Superlative Adjactive (Membandingkan)


Comparative 
Saat membicarakan dua benda, kita dapat membandingkan dan melihat persamaan juga perbedaan antara dua benda tersebut. Mungkin saja benda itu mempunyai kesamaan di satu sisi dan perbedaan pada sisi lainnya. Untuk membandingkan perbedaan kedua benda tersebut kita menggunakan comparative adjectives. Perbandingan menggunakan comparative adjectives ini hanya untuk membandingkan antara dua benda saja.

Ada dua cara untuk membuat comparative adjectives:
1. Menambah akhiran -er (short adjectives)
2. Menambah awalan more (long adjectives)

Syarat  :
  1. Jika kata hanya memiliki 1 suku kata (fast, long, cheap) maka akan menambahkan “-er” di belakangnya menjadi (faster, longer, cheaper).
  2. Jika menggunakan kata (big, fat, hot) maka kita akan menambahkan 1 huruf paling terakhir dari huruf tersebut dan menambahkan “-er” di belakangnya menjadi (bigger, fatter, hotter).
  3. Jika menggunakan kata yang berakhiran huruf “y”, maka kita akan mengubah huruf “y” menjadi huruf “I” dan di tambahkan dengan “-er”. Contoh : happy -> happier.
  4. Jika kata memiliki lebih dari 2 suku kata, maka kita akan menambahkan “more” di depan kata tersebut. Contoh : expensive -> more expensive.
  5. Pengecualian untuk beberapa kata seperti (good, bad, far), kita harus merubah kata tersebut untuk penggunaan comparative menjadi (better, worst, farther/further).
  6. Dan untuk penggunaan comparative, kita harus selalu menggunakan kata “than” setelah kata perbandingan. Contoh : I’m better than
Dibawah ini kita memberikan 2 contoh penggunaan Comparative dengan menggunakan kata yang memiliki 1 suku kata dan lebih.

Example :
    1.      One syllable                : The University is father then mall.
    2.      Two or more syllable  : Restu is more diligent than Adit..

Superlative
digunakan untuk membandingkan lebih dari 2 objek.
Biasanya superlative menambahkan “-est” atau “most” tergantung penggunaan.

Syarat :
  1. Jika kata hanya memiliki 1 suku kata (fast, long, cheap) maka akan menambahkan “-est” di belakangnya menjadi (fastest, longest, cheapest).
  2. Jika menggunakan kata (big, fat, hot) maka kita akan menambahkan 1 huruf paling terakhir dari huruf tersebut dan menambahkan “-est” di belakangnya menjadi (biggest, fattest, hottest).
  3. Jika menggunakan kata yang berakhiran huruf “y”, maka kita akan mengubah huruf “y” menjadi huruf “I” dan di tambahkan dengan “-est”. Contoh : happy -> happiest.
  4. Jika kata memiliki lebih dari 2 suku kata, maka kita akan menambahkan “more” di depan kata tersebut. Contoh : expensive -> most expensive.
  5. Pengecualian untuk beberapa kata seperti (good, bad, far), kita harus merubah kata tersebut untuk penggunaan comparative menjadi (best, worst, farthest/furthest).
  6. Dan untuk penggunaan comparative, kita harus selalu menggunakan kata “the” sebelum kata perbandingan. Contoh : the most expensive.

Dibawah ini kita memberikan 2 contoh penggunaan Superlative dengan menggunakan kata yang memiliki 1 suku kata dan lebih.
Example :
    1.      One syllable  :  Indah has the longest hair of all.
    2.      Two syllable :  Dhila is the most beautiful lady in my class.

Conditional Sentences (Pengandaian)



Terdiri dari 2 kalimat yaitu:
    1.      Kalimat pertama adalah pengandaian.
    2.      Sedangkan kalimat kedua adalah hasilnya.

Conditional Sentences adalah complex sentences (kalimat majemuk) yang dibentuk dari
Subordinate clause yang diawali dengan subordinate conjunction If berupa condition (syarat)
Dan main clause berupa result/consequence (hasil).

Ada 4 tipe Condional Sentences yang bbiasa diguanakan, yaitu :
    ·         Tipe 1 dapat dipenuhi
    ·         Tipe 2 tidak atau hamper tidak mungkin dipenuhi
    ·         Tipe 3 tidak mungkin dipenuhi (unreal), sedangkan
    ·         Tipe 0 selalu terwujud karena merupakan scientific factl kebenaran ilmiah.

Type Of Conditional
Tipe 1
Conditional Sentences yang digunakan ketika result/consequence (hasil) dari conditional (syarat) memiliki kemungkinan untuk terwujud dimasa depan karena conditional-nya realistis untuk dipenuhi.

Rumus :
If + Condition, result/consequence
    ·         If + Simple Present, (will+bare infinitive)/Imperative

Atau :
Result/consequence+if+condition
    ·         (will+bare infinitive)/imperative+if+dimple present.

Simple present : S + V1 + s/es + O
Bare infinitive = V1

Contoh :
(+) If You come to my house, I will cook special food.
(-) If you don’t finish your home work, your lecturer will be angry
(?) If you saw him , would you tell me ?

Catatan : Jika menggunakan kata Unless pada kaliamat Negative.  Contoh: Unless he comes, I’want be angry (tidak usah memakai Doesn’t lagi).

Second Conditional Type 2

Atau second conditional adalah conditional sentences yang digunakan ketika result/consequence (hasil) dari conditional (syarat) tidak memiliki atau hanya sedikit kemungkinan untuk terwujud karena condition-nya tidak mungkin dipenuhi dimasa sekarang (present unreal situation) atau condition-nya sulit untuk dipenuhi dimasa depan (unlikely to happen).

Rumus :
If + Condition, result/consequence.
    ·         If + Simple past, would/could/might + bare infinitive.

Atau :
Result/consequence+if+condition.
    ·         Would/could/might+bare infinitive+if+simple past.

Contoh :
(+)If I had much money, I would buy a Iphone 6
    Fact : but I don’t have much money
(-) If I were a millionaire , I wouldn’t donate my money to charity
(?) If you had much money , would you buy a smart phone ?


Catatan: Untuk kalimat pengandaian menggunakan “Were tidak boleh memakai “Was” walaupun
   Itu (she,he,it).

Conditional Sentence Type 3

Atau third Conditional adalah condional sentence yang digunakan ketika result/consequence (hasil) dari conditional (syarat) tidak ada kemungkinan karena condition-nya harus sudah dipenuhi di masa lalu.

Rumus:
If+condion, result/consequence
    ·         If+Past Perfect,would/should/could/might have + past participle (V3).

Atau:
Result/consequence + if + condition
    ·         Would/should/could/might have + past particple + if + past perfect.

Contoh :

(+)If you had remembered to  invite me, I would have attended your party.
    Fact : but you didn’t remember
(-) If he had driven carefully, he would have not got accident.
    Fact : but the driven wasn’t careful
(?) If he had asked you for forgivness, would you have forgiven him ?
    Fact : but he didn’t ask you forgivness

Zero Conditional

Atau conditional sentence type  0  adalah conditional yang digunakan ketika result/consequence (hasil) dari condition (syarat) selalu terwujud karena merupakan scientific fact (kebenran ilmiah) atau general truth (kebenaran umum) yang merupakan habitual activity (kebiasaan).
Bagian dependent clause (if+caluse) dapat diawali oleh kata “If” atau “When”.

Rumus ;
If/when+condition, result/consequence
   ·         If/when+simple present, simple presnt

Atau :

Result/consequence+if/when+condition
    ·         Simple present+if/when+simple present

Contoh :

(+) If I miss the 7 o’clock train, I am late for work.
(-) If one doesn’t drink after doing exercise, one gets dehydrated.
(?) If you heat chocolate, does it melt?